Rasio 100

Rasio 100

Menyusun piutang yang terlantar

Perusahaan harus menyusun piutang yang terlantar secara berkala untuk memastikan bahwa semua piutang telah dikumpulkan.

Bagaimana Cara Mengelola Rasio Perputaran Piutang?

Untuk mengelola rasio perputaran piutang dengan benar, ada beberapa tips yang dapat digunakan:

Cara Menilai Rasio Perputaran Piutang yang Baik

Rasio perputaran piutang adalah salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan piutang perusahaan. Ini mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan piutang.

Rasio ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki metode yang baik untuk menilai perputaran piutang.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk melakukannya:

Contoh rasio perputaran piutang 2

PT. ABC merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat-alat elektronik berbasis kredit. PT. ABC memiliki piutang awal sebesar Rp.100.000.000, total penjualan kredit sebesar Rp.200.000.000, dan piutang akhir sebesar Rp.120.000.000.

Untuk menghitung Receivable Turnover Ratio, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Rata-rata piutang = Rp. 100.000.000 + Rp. 120.000.000 : 2 = Rp. 110.000.000

Receivable Turnover Ratio PT. ABC adalah = Rp.200.000.000 : Rp.120.000.000 = 1,82 kali

Mengidentifikasi masalah potensial

Accounts receivable turnover memungkinkan perusahaan untuk mengetahui kemampuan pelanggan untuk membayar tagihan mereka. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi masalah potensial dan melakukan tindakan preventif sebelumnya.

Baca juga: Apa itu Rasio Aktivitas? Pengertian, Manfaat, Rumus, dan Jenisnya

Contoh rasio perputaran piutang 1

Suatu perusahaan memiliki piutang awal sebesar Rp 250.000.000, piutang akhir sebesar Rp 210.000.000, dan total penjualan kredit sebesar Rp 450.000.000.

Cara menghitung Receivable Turnover Ratio dari perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hitung nilai Receivable Turnover Ratio dengan menggunakan rumus:

Receivable Turnover Ratio = Total Penjualan Kredit / (Piutang Awal + Piutang Akhir : 2)

2. Hitung nilai Receivable Turnover Ratio dengan menggunakan angka-angka yang terdapat dalam kasus:

Receivable Turnover Ratio = Rp 450.000.000 / ((Rp 250.000.000 + Rp 210.000.000) : 2)

3. Setelah menghitung rumus di atas, maka diperoleh hasil berikut:

Receivable Turnover Ratio = Rp 450.000.000 / Rp 230.000.000 = 1,96 kali

Berapa Nilai Rasio Perputaran Piutang yang Baik?

Rasio yang baik adalah rasio yang tinggi, yang menunjukkan bahwa bisnis dapat menagih dan mendapatkan pembayaran atas piutangnya dengan cepat.

Rasio perputaran piutang yang baik untuk bisnis berbeda-beda, tergantung pada industri dan kondisi keuangan.

Sebagai contoh, untuk industri ritel, perputaran piutang yang baik adalah antara 1,5 – 2,5. Ini berarti bahwa bisnis berhasil menagih dan mendapatkan pembayaran atas piutangnya dalam waktu 1,5 hingga 2,5 kali dalam setahun.

Jika rasio ini lebih rendah dari 1,5, berarti bisnis kurang efisien dalam menagih dan mendapatkan pembayaran atas piutangnya.

Untuk bisnis lain, rasio perputaran piutang yang baik bisa berbeda. Sebagai contoh, untuk bisnis manufaktur, rasio Perputaran Piutang yang baik adalah antara 3,5 hingga 5.

Ini berarti bahwa bisnis berhasil menagih dan mendapatkan pembayaran atas piutangnya dalam waktu 3,5 hingga 5 kali dalam setahun.

Ketika menilai rasio perputaran piutang, penting untuk mempertimbangkan kondisi keuangan bisnis. Jika bisnis memiliki banyak piutang yang tertunda, ini bisa berarti bahwa piutang tidak dibayar dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dalam hal ini, bisnis harus melakukan evaluasi piutang dan mengambil tindakan untuk meningkatkan rasio dengan membuat lebih banyak pembayaran cepat.

Baca juga: Biaya Historis Adalah: Konsep, Fungsi, dan Bedanya dengan Fair Value

Apa itu Rasio Perputaran Piutang?

Rasio perputaran piutang (accounts receivable turnover) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya.

Rasio ini mengukur jumlah penjualan tunai yang diterima oleh perusahaan dibandingkan dengan jumlah piutang yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perusahaan dapat mengembalikan uang yang dipinjamkan kepada pelanggan.

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin cepat uang dapat dikembalikan kepada pelanggan dan semakin baik kondisi likuiditas perusahaan.

Rasio ini juga berguna untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dalam pengumpulan piutang. Semakin rendah rasio ini, maka semakin lambat perusahaan mengembalikan uang kepada pelanggan.

Kebanyakan perusahaan mengharapkan accounts receivable turnover sebesar 8-12 kali per tahun.

Baca juga: Jurnal Piutang dalam Akuntansi: Pembahasan Lengkap dan Contohnya

Definisi Rasio Perputaran Aset Tetap

Rasio perputaran aset tetap atau Fixed Asset Turnover (FAT) merupakan rasio yang membandingkan antara penjualan bersih (laporan laba rugi) dengan aset tetap (neraca) yang dihitung selama periode tahunan. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur seberapa baik tingkat efisiensi yang dimiliki suatu perusahaan untuk menghasilkan penjualan bersih dari investasi aset tetapnya. Aset tetap ini dapat berbentuk properti, pabrik dan juga peralatan.

Contoh sederhananya adalah ketika perusahaan membelanjakan dana untuk membeli mesin, berapakah peningkatan yang didapatkan dari mesin tersebut. Hal ini nantinya akan membantu manajer untuk mengetahui apakah dana yang dibelanjakan sudah sepadan dengan hasil yang diperoleh ataukah belum. Dengan membagi peningkatan produktivitas dengan dana yang dikeluarkan perusahaan, manajer akan menemukan tingkat rasio perputaran aset tetap.

Rasio yang lebih tinggi menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan ini terbilang efektif dalam menggunakan investasi pada aset tetap untuk menghasilkan penjualan bersih. Bila jumlah aset tetap telah dikurangi akumulasi penyusutan maka kita akan mendapatkan hasil yang biasa disebut dengan aktiva tetap bersih.

Apakah Perputaran Aset Tinggi Selalu Baik?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rasio perputaran aset tetap yang lebih tinggi tentu akan menunjukkan seberapa efisiensi yang lebih besar dalam mengelola aset tetap perusahaan. Akan tetapi, rasio ini tidak memiliki jumlah atau kisaran yang pasti untuk menentukan apakah perusahaan sudah baik dalam menghasilkan pendapatan dari aset tetap itu atau tidak.

Misal, kamu ingin mempertimbangkan perbedaan yang ada antara perusahaan internet dengan perusahaan di bidang manufaktur. Perusahaan internet ini seperti Meta (yang sebelumnya Facebook), ternyata mempunyai basis aset tetap yang nilainya jauh lebih kecil dibandingkan perusahaan manufaktur seperti Caterpillar.

Hal ini sudah jelas bahwa rasio perputaran aset tetap perusahaan Caterpillar lebih relevan dan juga harus lebih berbobot dibandingkan rasio perusahaan Meta.

Namun rasio terlalu tinggi juga akan menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat berinvestasi lebih banyak pada aktiva tetap. Kemungkinan terdapat peluang untuk berekspansi dengan lebih banyak aset tetap, tetapi perusahaan mengabaikannya. Bahkan bisa saja karena faktor ketersediaan dana yang kurang.

Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi & Berbagai Jenisnya!

Penting untuk kamu ketahui, ada beberapa jenis industri yang membutuhkan rasio perputaran aset tetap ini. Rasio ini sangat bermanfaat dalam jenis industri yang tergolong berat seperti manufaktur mobil.

Hal ini dikarenakan industri berat membutuhkan adanya pemasukan investasi modal yang besar untuk mengembangkan bisnisnya. Selain manufaktur mobil, rasio ini juga bisa digunakan dalam jenis industri lainnya seperti pengembangan perangkat lunak, di mana investasi aset tetap terbilang sangat kecil sehingga rasionya juga tidak banyak digunakan.

Dengan maksud lain, rasio yang rendah tentunya tidak selalu berarti inefisiensi (tidak efisien). Hal ini bisa saja disebabkan karena perusahaan bergerak di industri yang padat modal karena sangat bergantung pada aset tetap. Industri yang padat modal inilah yang seringkali mempunyai rasio perputaran aset tetap yang rendah.

Usia perusahaan juga bisa mempengaruhi variasi rasio perputaran aset tetap. Jelas jika perusahaan baru mempunyai karakteristik yang berbeda dengan perusahaan yang sudah lama bergerak.

Dengan kata lain, perusahaan baru tentunya mempunyai aset yang baru juga. Sehingga akumulasi penyusutan relatif rendah. Begitupun sebaliknya, perusahaan yang lama juga telah mendepresiasi aset mereka sehingga relatif tinggi.

Hal ini akan mengakibatkan aset tetap bersih yang dimiliki oleh perusahaan baru cenderung lebih tinggi dibandingkan perusahaan lama. Tidak hanya itu, perusahaan baru juga akan mempunyai rasio yang lebih rendah karena penyebutnya lebih tinggi.

Kamu sekarang sudah tahu apa itu perputaran aset tetap, hal ini tidak hanya berguna kelak jika kamu bekerja sebagai manajer namun ilmu ini juga bisa kamu terapkan dalam dunia trading terutama kripto. Hal ini akan memperlihatkan seberapa efisienkah aset tetap yang kamu miliki saat menjalankan aktivitas trading.

Kamu bisa langsung mempraktikkan pengetahuan keuangan kamu mengenai dunia trading lewat platform pintu.co.id. Pintu merupakan platform jual beli aset kripto terpercaya di Indonesia yang juga memiliki fee yang rendah dibandingkan dengan platform lain. Dengan begitu kamu bisa merasakan keuntungan yang optimal dengan trading bersama Pintu.

corporatefinanceinstitute.com, Fixed Asset Turnover, diakses tanggal 22 Maret 2022

Will Kenton,  Fixed Asset Turnover Ratio, diakses tanggal 22 Maret 2022

Dheeraj Vaidya, Fixed Asset Turnover Ratio, diakses tanggal 22 Maret 2022

Penpoin.com, Fixed Assets Turnover Ratio: How to Calculate and Interpret, diakses tanggal 22 Maret 2022

accountingtools.com, Fixed asset turnover ratio, diakses tanggal 22 Maret 2022

Piutang merupakan salah satu elemen yang penting bagi setiap perusahaan. Rasio perputaran piutang memungkinkan pemilik bisnis untuk mengukur tingkat efisiensi manajemen piutang mereka.

Rasio ini mencerminkan berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menagih piutangnya, serta berapa cepat pembayaran yang diterima dari pelanggan.

Dengan memahami dan menganalisis rasio perputaran piutang, pemilik bisnis dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengendalikan arus kas dan meningkatkan keuntungan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang bagaimana menghitung rasio perputaran piutang, mengapa hal tersebut penting, dan bagaimana meningkatkan rasio ini.